Monday, January 6, 2014

LAB 9 konfigurasi static routing via interfaces dan IP address

Sebenarnya untuk static routing telah saya bahas pada postingan pertama saya sebelumnya (LAB 2 klik disini) Pada percobaan LAB 9 , kembali saya akan mengkonfigurasi Static routing tapi dengan topologi yang berbeda serta akan menggunakan next hop melalui interfaces dan IP addressnya.

Gambar. Topologi static routing Via interfaces dan IP address

Petunjuk :
  1. Konfigurasi Hostname pada R1, R2 dan SW1 sesuai dengan topologi di atas
  2. Konfigurasi SW2 sebagai VTP server dan konfigurasi VLAN 10 dengan name nya STATIC. daftarkan Port interface fa01/  dan Fa0/2 pada VLAn tersebut.
  3. Konfigurasi alamat IP 172.27.32.1/30 pada R1 dan 172.27.32.2/30 pada R2. setelah itu konfigurasi Interface loopbacknya 
  4. Konfigurasi static route via interface Fa0/0 pada router R2
  5. Konfigurasi static route via next hop IP address 172.27.32.1 pada R2 
  6. Kemudian verifikasi static routenya serta ping setiap interface loopbacknya dari R2 ke R1 
  7. untuk lebih memahami perintah router klik disini dan switch disini
Konfigurasi R1

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#host R1
R1(config)#int f0/0
R1(config-if)#ip add 172.27.32.1 255.255.224.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#int loopback 100
R1(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Loopback100, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Loopback100, changed state to u
R1(config-if)#ip address 172.100.1.1 255.255.255.255
R1(config-if)#int loopback 101
R1(config-if)#ip address 172.101.0.1 255.255.255.248
R1(config-if)#int loopback 102
R1(config-if)#ip address 172.102.5.1 255.255.128.0
R1(config-if)#^Z
R1#

*interface looback 100, 101, dan 102 merupakan sebuah interface logikal yang pada dasarnya tidak ada atau bukan dalam bentuk interface fisiknya.
no shutdown => secara default router cisco itu dalam keadaan mati sekalipun switch OFF/ON di telah dinyalakan dan untuk menghidupkannya ketikkan perintah "no shutdown"

Konfigurasi SW1

SW1
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#host SW1
SW1(config)#vlan 10 => membuat VLAN ID (penjelasan klik disini)
SW1(config-vlan)#name STATIC 
SW1(config-vlan)#exit
SW1(config)#vtp mode server 
Device mode already VTP SERVER.
SW1(config)#vtp domain rudi
Changing VTP domain name from NULL to rudi
SW1(config)#vtp password rudi
Setting device VLAN database password to rudi
SW1(config)#int f0/1
SW1(config-if)#switchport mode access => interface Fa0/1 akan didaftarkan sbg access
SW1(config-if)#switchport access vlan 10
SW1(config-if)#exit
SW1(config)#int f0/2
SW1(config-if)#switchport mode access
SW1(config-if)#switchport access vlan 10
SW1(config-if)#exit
SW1(config)#

ketika sebuah switch dijadikan sebagai server maka, switch tersebut :
  • Secara default terkonfigurasi pada switch
  • minimum satu server untuk satu VTP domain
  • Bisa melakukan perubahan VLAN 
  • mengirim dan  mem-forward VTP advertisment
  • hasil konfigurasinya di simpan di NVRAM (media menyimpanan permanen di perangkat cisco)

untuk lebih memahami tentang switch (klik disini dan disini)

Konfigurasi R2

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#host R2
R2(config)#int f0/0
R2(config-if)#ip add 172.27.32.2 255.255.255.252
R2(config-if)#no shutdown

R1(config-if)#exit

kemudian untuk menghubungkan ke 2 router tersebut maka dilakukan sebuah static routing , untuk Lab Ini Dilakukan pada router R2.

Dibawah ini konfigurasi static routing melalui atau via interface Fa0/0
Router#conf t
R2(config)#ip route 172.100.1.1 255.255.255.255 fa0/0
R2(config)#ip route 172.101.0.0 255.255.255.248 fa0/0
R2(config)#ip route 172.102.0.0 255.255.128.0 fa0/0
R2(config)#end
R2#

Dibawah ini konfigurasi static routing melalui atau via IP address 172.27.32.1 pada router R2.

R2(config)#ip route 172.100.1.1 255.255.255.255 172.27.32.1 
R2(config)#ip route 172.101.0.0 255.255.255.248 172.27.32.1 
R2(config)#ip route 172.102.0.0 255.255.128.0 172.27.32.1 

dari kedua cara tersebut sebenarnya sama aja yaitu penerapa static route, bedanya jika via interface maka interface yang di konfigurasi harus berada pada routernya masing-masing namun jika IP yang di konfigurasi maka IP yang digunakan adalah IP next hop nya. saya sendiri lebih senang menggunakan Interface karena untuk menghindari kekeliruan dalam konfigurasi serta memudahkan ketika harus melibatkan banyak atau beberapa router.

Verifikasi

Ping dari R1 ke R2 


Ping dari R1 ke R2 via IP address (Ip loopback 101)




Setelah dilakan PING pada alamat IP interface fisik dan logikalnya (loobback) maka Kedua router tersebut telah menjalin koneksi dengan baik.

Hasil jalur routing pada R2




Jalur yang dilalui semuanya telah directly connected (Coneected), artinya jalur dilalui oleh router R2 terhubung langsung dengan R1 tanpa melewati nex hop atau router lainnya.

S - Static => routing protocol yang digunakan adalah static route untuk mengirim pake ke tujuannya.

Hasil jalur routing pada R2 (Lebih spesifik)


Untuk lebih spesifik lagi, dapat dilihat bahwa router yang diketahui atau dilalui melalui static dengan distance / jaraknya 1 dan metric (jumlah lompatan) adalah 0. 

No comments:

Post a Comment